Monday, November 7, 2011
AKU DAN SILVI ; Tribute To Muli Kota Bandar Lampung 2010.
4 Mei 2010, adalah awal pertemuan saya dengan sosok yang pendiam, tapi bertalenta besar. Silvia Utama Sari – begitu nama lengkapnya tertera di formulir pendaftaran Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Dalam proses Audisi yang ia ikuti, Silvi terbilang sangatlah unik. Kala itu suasana Audisi di landa hujan sejak pagi. Meski tak lebat, sudah barang tentu membuat manusia terkena percikan nya. Begitupun Silvi yang kala itu masuk ruang audisi dengan tampilan yang bisa di bilang jauh dari menarik; Berambut lepek karena terkena air hujan, baju dan celana lembab, posisi jemari selalu menggenggam satu sama lain – mungkin akibat kedinginan karena hujan, di tambah lagi penampilan Silvi yang sangat Polos. Sangat Polos.!. Bagi saya – yang kala itu melihat Silvi, hal yang satu satunya menarik dari Silvi adalah postur tubuhnya yang tinggi dan berkulit putih bersih meski make up tipis nya tersapu tetesan hujan. Postur Silvi diatas tinggi rata – rata semua peserta Audisi kampus UMITRA Lampung kala itu. Bahkan bisa di bilang – bagi saya, Silvi memiliki aura pesona yang tersembunyi di balik tampilan lembab dan lepek nya itu. Bahkan ia mampu bernyanyi cukup baik, meski banyak nada sumbang.
Itulah awal mula saya mengenal sosok Silvia Utama Sari.
Kemudian seiring waktu, Silvi menjelma menjadi sosok yang beda. Jauh lebih baik dari kesan pertama jumpa dulu. Tampilannya mulai memikat banyak Panitia dan juga dewan juri tentunya setelah melalui beragam fase rangkaian Pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2010, yang kala itu telah di gelar system Audisi, untuk lebih mencari sosok Calon Peserta yang lebih berkualitas dengan system ‘Jemput Bola’. Hal menarik lainnya, Silvi sanggup menghipnotis dewan juri justru dengan kejujuran dan kesederhanaannya. Saya masih ingat ketika Ibu Hj. Hernaini – salah satu dewan juri berkata kepada saya akan kekagumannya pada sosok Silvi. Terlebih Silvi mencuri perhatian Juri karena ketekunan dan kedisiplinannya membagi waktu antara mengikuti rangkaian Pemilihan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung yang panjang dengan Tugas nya sebagai Perawat pada Rumah Sakit Urip Soemohardjo. Tentu bukan perkara mudah untuk bisa tekun mengikuti proses Pemilihan Muli mekhanai Kota Bandar Lampung yang terkenal panjang dan membutuhkan mental juang yang tidak hanya ala kadarnya. Bisa jadi ini yang membuat Silvi Nampak semakin terasah secara mental dan kepaercayaan dirinya sehingga ia selalu memikat dewan juri. Saya masih ingat betapa ia mampu tampil mencengangkan pada session Talent Show di Auditorium RRI dengan keinisiativannya untuk berperan menjadi Pembawa Acara Sulap bersama partner Mekhanai – Julian Rohmansyah. Sesuatu yang simple tapi dibawakannya dengan sedikit berbeda dari kebanyakan tampilan seorang host Sulap. Tak pelak, upaya cerdik nya itu membuahkan ganjaran namanya termasuk dalam jajaran 13 pasang Finalis Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2010. Dan proses panjang terus di ikuti dengan tekun dan penuh kedisiplinan. Semakin hari, Silvi terus menjadi incaran dewan juri meski berada di bawah baying baying sosok sosok lain yang juga tak kalah memikat. Puncaknya Silvi benar benar tampil prima dan dapat memancarkan pesona yang luar biasa pada saat malam Final yang di gelar dengan megah di Ballroom Novotel Lampung. Sebuah catatan sejarah bagi sosok Silvi yang semula tak banyak menargetkan kemenangan apalagi juara pertama. Silvi memang selalu rendah hati mengakui kemangangannya karena factor ‘Low Profile’ yang ia jalani. Tapi di balik itu tentu Tuhan berkata lain.
Kemenanganya sebagai juara pertama Muli Kota Bandar Lampung disandingkan dengan Achmad Nizar Yulian sebagai Mekhanai Kota Bandar Lampung 2010 kala itu tentu menjadi kisah hari hari kemenangan yang akan ia lalui. Interview TVRI Lampung menjadi kegiatan mula bagi Silvi kala itu, kemampuan komunkasinya terus ia tingkatkan. Terlebih tawaran untuk menjadi bintang tamu di sejumlah event kerap ia terima sebagai konsekuensi kemenangan dan sebagai tanggungjawab Muli Kota Bandar Lampung 2010.
Lambat laun, Waktu pula yang bicara akan sebuah kebenaran. Kebenaran yang mencuatkan sebuah fakta bahwa Silvi yang sebenarnya adalah pribadi yang ‘ramai’ penuh dengan canda dan guyonan khas seorang gadis remaja. Sama hal nya dengan Muli lain, ia juga ‘tukang jahil’ suka berimajinasi untuk sebuah hal hal konyol. Kamera kerap menjelaskan dengan nyata betapa banyaknya hal hal konyol yang Silvi ciptakan sebagai pribadi yang seru ketika bersamanya. Beberapa kali saya kerap di buat terpingkal oleh ulahnya. Celotehnya yang kadang tak masuk akal di sertai dengan vocal nya yang keras membuat Silvi di juluki oleh teman teman Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung sebagai ‘Mak Nyak’ atau juga kerap di sebut ‘Emak Tiri’… ahahahah…sebuah guyonan yang kadang hadir begitu saja dari suasana gembira dan gaduh yang tercipta. Silvi juga pribadi yang humble dan sangat bersahaja. Ia tak sungkan sungkan terjun langsung untuk mengurusi sebuah event yang di gelar IMKOBAL. Ia juga pandai membagi waktunya antara kewajiban bertugas sebagai Muli 1 Kota Bandar Lampung 2010, sebagai Mahasiswa tingkat akhir di UMITRA Lampung dan sebagai Perawat di Rumah Sakit Urip Soemohardjo. Ia terbilang Muli yang sangat aktif sepanjang tugas saya mendampingi Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung sejak tahun 2003.
Kemudian catatan sejarah dan cerita saya mengenal Silvi lebih banyak ketika saya mendampingi tugas Silvia dan Achmad Nizar menjadi Tamu Daerah pada Pemilihan Putra Putri Solo. Mulai dari persiapan hingga keberangkatan sangatlah mengandung cerita yang jika di kenang penuh dengan hal hal yang indah dan lucu. Pernah Suatu kesempatan di Solo, kami di undang oleh Bapak Walikota Solo – Joko Wi yang kala itu baru saja termilih untuk kedua kalinya sebagai pemimpin Kota Solo. Terjadilah kesibukan yang kami alami mengingat acara undangan bertemu Walikota tidak di rencananya sebelumnya atau tidak di beritahu oleh pihak Panitia, karena ini sifatnya mendadak, tentu saja Silvi dan Nizar tidak menyiapkan Kostum khusus apalagi Batik khas Lampung dalam koper bawaan kami. Beruntung Silvi membawa dress yang sangat mini. Super Mini untuk sebuah acara bertemu dengan Bapak Walikota Solo. Pada awalnya Silvi berkberatan mengenakan dress berwarna Kuning muda tersebut dan memilih untuk menyertai penampilannya dengan Stocking hitam. Tapi permasalahan yang timbul, Silvi hanya membawa sebuah sepatu heels yang berbentuk terbuka pada bagian depannya. Dan tentu saja – bagi dunia Fashion itu sangatlah tidak pas, alias melanggar aturan bagi di dunia Fashion. Karena saya tak mau Silvi jadi bahan perbincangan karena melanggar aturan Fashion International, maka saya menyarankan untuk tidak mengenakan Stocking hitam tersebut alias mengenakan gaun minim itu dengan tungkai kaki terlihat jelas. Di sini terjadi debat argument antara Saya dan Silvi. Bahkan saya sempat mengeluarkan statement – ‘Jika tak mau melepas Stocking hitam itu, maka lebih baik kita tidak usah ikut serta dalam pertemuan dengan Walikota tersebut’. Setelah berdebat cukup lama akhirnya Silvi turut dengan arahan saya dan membiarkan tungkai kaki dan pahanya tidak di tutupi oleh stocking hitam tersebut.
Catatan Indah dan berkesan lainnya adalah ketika Silvi dalam ‘presure’ yang besar dan kuat saat mengikuti Ajang Pemilihan Muli Mekhanai Provinsi yang juga bersama rangkaian Putri Pariwisata Lampung. Dalam hal ini Silvi yang kala itu berpasangan dengan Wira, sangatlah patut saya acungi jempol. Silvi dan Wira menunjukkan tampilan dan sikap Mental yang jauh lebih baik dari mereka pada saat pertama saya kenal. Saya bisa bilang, bahwa di tengah kesibukkannya di pinang oleh Surya kala itu, Silvi masih menunaikan tanggungjawab terakhirnya sebagai Muli Kota Badnar Lampung membela Kota Bandar Lampung dalam ajang Muli Mekhanai tingkat Provinsi. Tidak mudah memang. Berusaha secara tekun dan disiplin di tengah hiruk pikuk - entah kenyataan entah rumor tapi memang selalu terjadi ‘permainan cantik’ di belakang pemilihan tersebut. Saya masih ingat betapa Silvi berusaha keras menghafal lirik lagu dan cara menyanyikan sebuah tembang Klasik Lampung berjudul ‘Ninday’ dalam waktu tak kurang dari tiga hari.!!! Sebuah upaya yang menurut saya- jika tidak punya mental kuat tidak lah sanggup belajar lagu Klasik dengan cara dan pola yang benar benar kuno dalam waktu sesingkat itu. Belum lagi harus tetap menjalani proses rangkaian pemilihan dengan tekun dan berjibaku dengan waktu dan banyaknya persiapan. Belum lagi mesti menguatkan diri dengan beragam celoteh ‘pedas dan kasar’ dari seorang Indra Pradya. Selanjutnya Silvi mampu menampilkan yang terbaik , sangat maksimal menurut saya. Kemampuannya benar benar terasah berkat kekuatan Mental ; daya juang dan keyakinan akan kemampuannya sendiri. Silvi menjadi sosok yang kuat, tegar dalam menghadapi beragam hal di depannya. Saya menjadi saksi betapa sulitnya ia membagi waktu dengan pekerjaan, hari hari menyelesaikan tugasnya sebagai Muli sampai pada beragam persiapan menjelang acara bahagia hari pernikahannya yang ia urus sendiri segala sesuatunya. Bukan hal mudah. Wanita yang multitasking, dan memiliki visi yang jelas. Silvi tipe Wanita yang benar benar memiliki aura luar yang baik dan bersahaja. Ia paham betul sebatas apa ia harus bertindak dan sebatas apa ia memilih diam. Sama hal nya ketika ia merasakan ‘dalam tekanan’ mengikuti ajang pemilihan Provinsi, karantina dengan pola ‘takbegitu bersahabat’; system senioritas, sit up, bentakan dan hal hal lain yang sama persis ketika masuk Polwan. Tapi silvi benar benar Kuat.
Sosok Silvi berubah menjadi sangat indah bak kelopak bunga. Dari kesan pertama yang kusut dan tak menarik, ia mampu merubah dirinya, bermetamorfosa menjadi wanita bersahaja, dengan kesantunan yang ia tebar, meski terkadang tetap ada unsur ‘takut’ untuk memulai sesuatu. Begitulah Silvi. Ia besar dengan lengkapnya keunggulan dan kekurangan diri yang selalu ia sadari.
10 November 2011, Silvi akan melangsungkan Ijab Kabul. Sebuah proses tetap yang menyatakan ia memasuki gerbang baru. Kehidupan baru, mengikuti sang Nahkoda yang akan membawa ia dan keluarga tercintanya menuju babak terindah di depan sana. Saya yakin, Silvi akan kuat. Sama kuat dengan yang telah ia tunjukkan sebagai pribadi bermental baja. Silvi adalah contoh Muli Kota Bandar Lampung yang memiliki perkembangan Mentalitas yang baik. Ia cepat belajar. Mau menerima kritikan pedas. Ia pribadi yang memaklumi banyak hal yang dirasa tak pas dengan jiwanya.
Saya dan bisa jadi IMKOBAL team akan merindukan sosoknya. We Love You, Silvi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment