Tuesday, January 15, 2013

PENERAPAN MATERI PUBLIC RELATION SECARA LANGSUNG



Satu semester berlalu, senin esok (21/01/13) para mahasiswa menjalani ujian akhir semester (UAS). Selama 1 semester pula saya mengawal 2 kelas dengan materi Public Relation. Selama itu pula yang mendapat banyak ilmu. Meski sebenarnya saya berbagi apa yang saya miliki dan ketahui lebih dulu, saya juga belajar dengan banyaknya karakter mahasiswa di dua kelas yang berbeda.

Kelas pertama adalah jurusan bahasa asing diploma 3, (D3 3 AB). Di kelas ini jumlah mahasiswanya tidak terlampau banyak, lebih kurang 24 mahasiswa. Sejak pertama masuk kelas ini, saya telah merakan atmosphere yang beda. Ada karakter karakter keras, ada pula karakter karakter sulit. Tapi lambat laun, seiring berjalan waktu apa yang saya prediksi sejak awal sedikit demi sedikit terkikis akibat seringnya saya mengajak mereka diskusi dan mempraktekkan apa yang saya harapkan di depan kelas.

Kelas kedua adalah kelas Bahasa Jepang (D3 3 JP) yang di dalamnya lebih banyak memiliki tipikal mahasiswa melankolis. Kelas ini sangat unik, karena selain ada mahasiswa yang biasa biasa saja juga di isi oleh sosok sosok terbaik dan pionir. Ada 2 mahasiswa yang pernah ke Jepang sehingga kemampuan bahasa Jepang mereka di atas rata rata teman teman lainnya.  Di kelas ini, saya tidak 100 % menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar belajar mengajar. Kadang cenderung saya berbahasa Indonesia 100% di beberapa kali pertemuan,mengingat keluhan para mahasiswa yang tak begitu menguasai bahasa inggris. Lain hal jika di kelas bahasa inggris yang menuntut saya harus menggunakan 100% bahasa asing di setiap pertemuan. Tapi tetap ada selipan bahasa Indonesia jika penjelasan saya tidak di pahami oleh sebagain  mahasiswa.

Dalam perjalanannya, materi Public Relation menitik beratkan pada kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang Public Relation yang baik. Dan itu tidak hanya hanya berkenaan dengan pekerjaan semata. Bagi saya, Public Relation juga berkenaan dengan bagaimana seseorang bisa membawa dirinya secara tepat di beragam kondisi apapun yang sedang ia hadapi. Seseorang yang pandai menempatkan diri sesuai kondisi juga dapat di sebut sebagai seorang public relation yang baik. Nah, jika berkenaan dengan pekerjaan tentu, materi Public Relation yang saya ajarkan berkenaan dengan theory dasar tentang Public Relation, lalu Fungsi dan Tujuan dari Public Relation, strategy Public Relation, communication of Public Relation yang di dalamnya termasuk pengelolaan pers dan media, membuat press release, melaksanakan dan menyelenggarakan Press Conference, Mengatur kegiatan dan event baik kantor maupun personal, hingga bagaimana melakukan performa maksimal baik di lingkungan kerja maupun di sebuah pementasan.

Bicara tentang sebuah pementasan, pada semester ini saya berhasil emnampilkan 2 kelas PR di sebuah lapangan kampus. 2 kelas dengan 2 tampilan yang berbeda yang kesemuanya adalah kreasi pada mahasiswa kelas tersebut. Dan uniknya penampilan mereka saya anggap sebagai pengumpulan nilai UTS atau ujian tengah semester. Kelas D3 Bahasa Jepang kala itu menampilkan 100% budaya Jepang, lengkap dengan kimono, geisha, huruf kanji, pohon sakura, seni tari dan seni suara asli jepang, termasuk pemandu acara berbahasa jepang 100%. Saya mengharamkan ada penggunaan bahasa lain selain bahasa jepang. Begitu pula dengan Jurusan Bahasa Inggris yang mengetengahkan segala tampilan dalam balutan bahasa inggris. Kelas bahasa inggris mengusung tema Perpaduan antarabudaya Barat dan Budaya Timur, dengan tampilan modern. Sangat menarik. Setiap Mahasiswa memiliki tugas perorangan untuk tampil dengan koordinasi penuhd ari seisi kelas. Jadi setiap kelas di berikan keleluasaan menentukan tema tampilan, membuat rundown, menentukan siapa bertugas sebagai apa, menentukan kepanitiaan, produksi hingga ongkos ongkos yang bisa saja mereka butuhkan ketika pelaksanaan acara berlangsung. Ada kesempatan 1 minggu sebelum pentas mereka mementaskannya di depan kelas dan saya sebagai penilai. Ketika itu konsep yang mereka sodorkan termasuk rundown dan jenis tampilan semua dalam pengawasan saya. Sehingga ada beberapa yang saya ubah atau tambahkan pada tampilan mereka. Saya tidak hanya member tugas, tapi juga ikut terlibat langsung dalam pengawasan dan pembentukan  tampilan mereka. 

10 Desember 2012, hari di mana tampilan itu di gelar. Dalam 1 hari ada 2 kelas yang saya tampilkan di lapangan besar kampus dimana semua mata mahasiswa dan dosen serta seluruh civitas akademika Perguruan Teknokrat dapat melihat secara langsung. Dan di sini letak tantangannya. Jika belajar sebuah Ilmu aplikatif hanya berupa teori saja tidaklah cukup. Sama halnya ketika seseorang belajar computer tetapi tidak memegang computer secara langsung tentu akan membuat materi sia sia belaka.

Budi - sang Penata Busana, Make Up dan Tata Rias Keseluruhan
Penampilan Fashion Show Jurusan Bahasa Inggris dalam balutan tema 'Eastern'

Bpk. Dr.Hi. Nasrullah Yusuf turut hadir menyimak tampilan mahasiswa
Salah Satu Kreasi kelas Bahasa INggris - Cooking Time - with Chef - Shellyika Nurhalim and team.


2 jam pertama, tampilan di buka dari kelar D3 bahasa jepang. Dan saya benar benar surprised dengan tampilan seisi kelas, pasalanya selama latihan 1 minggu lalu saya sempat khawatir akan kesiapan mereka, terlebih kelas D3 Bahasa Jepang ada kegiatan di Bandung yang mengharuskan mereka juga focus sampai tanggal 5 Desember 2012. Tapi segalanya berlangsung baik, meski sempat terjadi kesalahan tehnis di awal, tetapi bisa teratasi dan tampilan dapat menjadi sajian yang sangat menggoda. Meski saya tak memahami benar bahasa Jepang, tetapi saya sangat terhibur. 2 jam berikutnya, adalah kelas Bahasa Inggris yang menampilkan perpaduan budaya barat dan budaya timur. Tampilan yang di bagi 2 segmentasi tersebut juga memiliki nilai beragam. Beberapa tampilan sangatlah mengesankan, termasuk seni suara, seni tari bahkan seorang mahasiswa – Shellyka Nurhalim menjadi chef dengan masakan steak tofu (steak tahu)  yang benar benar inovatif, termasuk di dalamnya kehadiran Bapak Nasrullah Yusuf yang berkenan hadir dan menyimak tampilan mahasiswa sekaligus mencicipi masakan hasil ciptaan Shellyika. Sangat mengesankan dan membanggakan. Terlebih bagi saya sebagai Pengajar, yang kehadiran bpk Nasrullah menjadi penyemangat dan dukungan moril bagi saya. 

Bpk. Nasurllah Yusuf berkenan Mencicipi Masakan ciptaan Chef Shellyka
Salah satu Penampilan bernyanyi Rocker - Dian Ardiansyah

Tampilan kelas dalam materi Public Relation adalah hal yang berkesa bagi saya di semester ini mengajar materi Public Relation. Bagi saya tak ada hal yang lebih mengesankan selain ketika kita bisa membuat sebuah karya inovatif dan itu di apresiasi banyak pihak termasuk ketua yayasan atau owner dari Perguruan Tinggi Teknokrat yang telah mempercayai saya sebagai pengajar sejak September 2008 silam. Bagi saya, tak ada hal yang lebih baik daripada hanya sekedar teori selain sebuah praktek dari teori tersebut. Karena dalam pelaksanaannya, beragam teori tidaklah cukup jika hanya sekedar teori. Teori harus di dukung oleh sebuah praktek yang pas dan tepat dengan mengacu pada teori yang telah di pelajari. Dan saya menyukai seluruh tampilan dari 2 kelas yang saya gawangi pada semester ini. Meski terdapat beberapa kekurangan, tetapi itu justru menjadikan pembelajaran untuk jadi lebih baik lagi di tahun atau semester mendatang.

BILA KU PERGI ...(ANALOGI)


Bisa saja, segala yang saya inginkan tak saya katakan dengan lugas.
Tapi jangan salahkan jika dengan lantang saya berkata apa yang menurut saya tak sesuai dengan seharusnya
Meski sebagian orang bermain aman, dengan pura pura tidak tahu, berdiam diri menahan apa yang menjadikan dirinya seperti kutu busuk menyusup dalam sebongkah kue cerry berwarna ungu.

Lalu, menjelang pergerakan hari, menapaki bulan pertama di tahun ular air yang katanya ada banyak kecurangan nantinya.
Saya masiht erus berhati hati,
meringkuk dalam erangan lama.
yang tak akan saya utarakan pada siapa pun yang saya kira tak begitu tepat untuk saya ajak bicara.

Jika nanti saya bertemu dia lagi,.
tentu tak hanya apa kabar yang ingin saya ucap.
tentu saya akan merapat dekat dan mendekap tak kan terlepas.

bisa kamu pahami bahwa saya lelah berbasa basi
lelah tersenyum meski hati menangis
dan tak lama lagi saya akan menjerit sekeras kerasnya
tak perduli akan tanggapan orang lain tentang saya
yang saya mau, saya pergi,
pergi dari kepura puraan
pergi dari rasa yang sebenarnya saya tak menyukainya
rasa yang entah sampai kapan saya tutupi.
bahwa saya lelah.
meski juga saya harus berjuang
berjuang untuk jadi jauh lebih baik lagi.
tak perduli sampai kapan.