Sebagian besar orang, termasuk saya kerap menyebut
‘Telur Mata Sapi’ untuk sebuah penyajian telur yang di masak dengan system
‘ceplok’, sehingga bagian kuning berada di tengah dan menyerupai bola mata.
Tetapi uniknya, dari perlakukan memasak
telur yang demikian itu justru
mendatangkan hal yang tak adil. Telur Mata Sapi. Jelas jelas para Ayam yang
bertelur dengan segala daya upaya, mengapa Sapi yang dapat nama.
Nah,
berkenaan dengan Telur Mata Sapi tersebutlah, kemudian saya
meng-implementasikannya dalam kehidupan yang saya jalani.
Di
Provinsi Lampung, ada acara Pemilihan Duta Wisata Daerah – yang di sebut Muli
Mekhanai. Di semua bagian Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung bernama sama –
Pemilihan Muli Mekhanai. Seyogyanya, Pemilihan ini bertujuan untuk mencari
Sumber Daya Manusia Muda yang memiliki Potensi besar dalam memberikan
kontribusi aktif bersama sama dengan beragam element untuk mempromosikan,
melestarikan segala bentuk Seni, Budaya dan Pariwisata yang berbasis pada Lingkungan kemasyarakatan
dan kegiatan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pemilihan
Muli Mekhanai tingkat Provinsi pun sudah rampung di gelar. Sudah ada jajaran
Pemenang yang terpilih. Pemilihan ini juga merupakan penanda puncak dari
seluruh Pemilihan Muli Mekhanai di setiap Kabupaten dan Kota yang ada di
Lampung. Dan saya termasuk salah satu yang terlibat dalam rangkaian kegiatan
Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Kota Bandar Lampung. Di Bandar Lampung, ada
keterlibatan aktif IMKOBAL dalam system pencarian sosok muda terbaik di Bandar
Lampung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung memberikan
kewenangan penuh untuk menseleksi pesertda dalam system Audisi, lalu Babak
Workshop atau Pembekalan, Babak Semifinalist dan Talent Show hingga penobatan
Finalis, Kegiatan dan Karantina Finalist sampai Puncaknya – Malam Grand Final.
Seluruh kegiatan tersebut memakan waktu 3 bulan lamanya. Hal itu, di tujukan
untuk mencari Sosok Sosok terbaik dari semua yang terbaik yang ada di Kota
Bandar Lampung. Tak hanya itu, IMKOBAL dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandar Lampung terus memberikan arahan, bimbingan pada setiap sosok pasca acara
penobatan gelar pemenag berlangsung. Jadi Tak ada kata selesai setelah acara.
Pasca Malam Final, setiap sosok akan di berikan
bimbingan untuk menjadi sosok yang jauh lebih baik di kemudian
waktu. Hal ini berkenaan dengan salah
satu Misi IMKOBAL untuk menciptakan Sumber Daya Manusia para remaja Putra dan Putri – Muli dan
Mekhanai di Kota Bandar Lampung yang berdaya saing. Dan ini pula yang menjadikan Pemilihan Muli
Mekhanai Bandar Lampung berbeda dengan tingkat Kabupaten atau Kota lain di
Provinsi Lampung. Adanya system pencarian yang selektif, sesuai dengan
standard dan mengacu pada tema pemilihan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Jadi tak heran jika Sumber Daya Manusia di dalam tubuh IMKOBAL itu sangat
teruji bahkan kini, cendrung para Kabupaten atau Kota lain di Lampung mengincar
hasil binaan IMKOBAL, baik yang telah lolos Audisi tetapi gagal tereliminasi di Babak Workshop, para
Semifinalist, Finalist, bahkan yang jelas jelas suda menang pun di incar oleh
para Agency untuk kemudian di kirim ke
Kabupaten atau Kota di Lampung yang berminat ‘mengadopsi’ hasil binaan IMKOBAL.
Hal
ini telah berlangsung sejak lama. Misal, ada beberapa nama yang tahun ini masuk
dalam jajaran Finalist Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung lalu tahun ia mewakili
Kabupaten lain di ajang Pemilihan Tingkat Provinsi. Hal ini di karenakan tidak
adanya standar jelas di setiap Kabupaten tentang kepesertaan. Tak semua
Kabupaten cukup ketat berkenaan dengan peserta. Tak semua Kabupaten
mengedepankan pemuda pemudi asli Kabupaten tersebut. Bahkan ada banyak kisah
kabupaten yang membawa Model Jakarta
yang telah Profesional atau Penyiar Berita televisi Nasional untuk mewakili
Kabupatennya. Lantas dimana letak Kepedulian Pemerintah Kabupaten terhadap
pengembangan SDM muda di kabupatennya ?, ini semua karena Kabupaten ingin
terima beres. Proses Instant berlaku selalu.
Nah,
kembali ke ajang Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Provinsi yang tahun ini di
gelar. Ada hal menarik bahwa Juara 1 Muli Provinsi yang juga bergelar Puteri
Pariwisata Indonesia wilayah Lampung tersebut adalah Nabila Chintia Putri –
yang merupakan Muli 3 Kota Bandar Lampung 2011, anggota IMKOBAL. Sejak 2011 Nabila
memang tidak di kirim oleh Kota Bandar Lampung karena ia memang masih sangat
muda dan masih kelas 2 SMA kala itu, sehingga IMKOBAL berketetapan untuk memberikan
pelatihan dan pembekalan pada Nabila menjelang usianya cukup syarat Provinsi
dan telah lulus SMA nantinya. Tetapi
yang terjadi adalah, tahun ini - 2013,
Nabila yang sedang di persiapkan malah memutuskan mewakili Kabupaten Lampung
Tengah ditingkat Provinsi, tak hanya itu, M.Reza Guntara yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2011
(se-angkatan dengan Nabila) juga mewakili Lampung tengah dan berhasil dengan
Gelar Mekhanai 2 Provinsi Lampung 2013.
Adalah
Dedi Guswinto – yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2008 dan bagian dari pengurus IMKOBAL
yang melakukan ajakan terhadap Reza dan Nabila (yang notaben nya adalah kekasih Dedi Guswinto), karena tugas Dedi Guswinto pada Dinas Pariwisata
Lampung Tengah. Yang kemudian membuat saya dan beberapa rekan di IMKOBAL
termasuk Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata geram adalah tidak adanya izin
langsung yang Dedi Guswinto lakukan terhadap inisiativenya tersebut. Tidak pernah
Dedi meng-konfirmasi langsung pada saya atau Ketua Umum IMKOBAL atau pihak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung yang memang memiliki
teritori terhadap peran aktif Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Dengan alasan
bahwa Nabila dan Reza adalah angkatan tahun 2011, tapi bukan berarti Dedi
Guswinto bisa dengan mudah begitu saja menarik Reza dan Nabila membela urusan
ketugasannya di Lampung Tengah dengan ‘menikam’ IMKOBAL dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandar Lampung yang selama ini telah ‘mem-poles’ Nabila dan
Reza bahkan termasuk Dedi Guswinto secara pribadi.
Dari
sisi personal, memang sudah hak leluasa personal dari seorang Reza dan Nabila
untuk memilih mau ikut kompetisi atau mewakili Kabupaten mana, tetapi harap di
pahami bahwa Reza dan Nabila termasuk Dedi Guswinto termasuk dalam keanggotaan
IMKOBAL, sehingga apa salahnya mengabari. Yang terjadi, kabar yang masuk (yang
hanya via BBM) terjadi setelah mereka terdaftar sebagai peserta, itupun Nabila
dan reza yang mengabari, bukan Dedi Guswinto. Pemberitahuan via BBM terjadi
ketika statusnya Nabila dan Reza telah terdaftar sebagai peserta Pemilihan Muli
Mekhanai Provinsi Lampung. Bahkan Dedi Guswinto sang pemilik ide tidak pernah memberikan
kabar. Apalah artinya pemberitahuan jika
sesuatu hal telah terjadi. Bagai maling
mengaku setelah ia mengambil barang berharga.
Yang harus
Dedi Guswinto atau pelaku lain di balik Dedi Guswinto fikirkan adalah bahwa
IMKOBAL dan Kota Bandar Lampung punya andil besar dalam proses pencarian sosok
terbaik dan pengelolaan SDM menjadi sosok yang lebih baik, sehingga tidak bisa
dengan leluasa mengambil begitu saja dan mewakili Lampung Tengah tempat dimana
Dedi Guswinto tercatat sebagai PNS. Itu namanya membela diri sendiri karena
posisi tugas tetapi menginjak sisi lain yang jelas jelas menaungi Reza dan
Nabila dan diri nya sendiri. Profesionalitas kerja bukan berarti berlaku culas
dengan melakukan segala cara hingga melupakan tata karma yang harus di ikuti
sebagai bagian dari kehidupan manusia.
Telur
Mata Sapi.
Jelas
jelas Telur Ayam tapi Sapi dapat Nama. Jelas Jelas Reza Guntara dan Nabila
Chintia Putri adalah binaan dari IMKOBAL dan Kota Bandar Lampung, tetapi
Lampung Tengah dan agency agency di belakangnya yang dapat nama. IMKOBAL punya
andil dalam memberi Reza Guntara pemahaman dan pengetahuan tentang Lagu Klasik
Lampung. IMKOBAL menguji Reza secara langsung di panggung resmi agar kemampuan
Menyanyi dan penampilannya terasah dan teruji. Terbukti Reza juga di percaya
IMKOBAL dalam delegasi World Batik Summit 2012 di Jakarta Convention Centre,
Reza juga di utus untuk mewakili Kota Bandar Lampung dalam ajang Lomba Pantun
dan Lagu Klasik Lampung se-Provinsi Lampung 2012 dan berhasil meraih Juara Harapan
1. Begitupun dengan Nabila Chintia Putri yang di ketemukan IMKOBAL melalui
seleksi Audisi di SMA Negeri 2 di tahun 2011. Gemuk, Pemalu, Bungkuk plus pesona yang masih perlu asahan. Nabila juga menjadi utusan IMKOBAL ke Acara
Gebyar Pesona Bandar Lampung di Hotel Borobudur tahun 2011, Nabila juga
terlibat dalam ajang ajang ciptaan IMKOBAL sehingga terus menerus terasah, baik
sebagai Penyanyi, Model ataupun pengisi materi. Bersama 5 rekan lainnya, Reza dan Nabila pun
tergabung dalam group vocal bentukan IMKOBAL – I’M VOICE dengan project
menyanyikan lagu Theme Song Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung – Semangat Maju
Bersama. Tak berbeda jauh dengan Dedi
Guswinto yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2008 yang dahulu tak se-prima
kini. Kemampuan membawakan acara – Master of Ceremony seorang Dedi Guswinto
terasah melalui debut perdananya di percaya membawakan acara Talent Show dan
Grand Final Muli Mekhanai Kota Bandar
Lampung 2011 – dengan tidak begitu baik bahkan nyaris ‘melumpuhkan’ acara Grand
Final. Tetapi kemudian Dedi Guswinto terus di dapuk untuk menjadi host di acara
acara besar IMKOBAL termasuk acara Pentas Seni Budaya Duta Wisata Seluruh
Indonesia dalam RAKORNAS 2 ADWINDO – Bandar Lampung Februari 2012. Hingga tak
heran jika kini seorang Dedi Guswinto laris order manggung sebagai MC atau
Modeling karena asahan IMKOBAL. Bahkan seorang Dedi Guswinto selalu di libatkan
dalam kegiatan kegiatan skala Nasional – Utusan Kota Bandar Lampung dalam
Gebyar Pesona Bandar Lampung di Hotel Borobudur 2011, Jakarta Fashion Week
2012, dan acara acara positive lainnya yang membuat seorang Dedi Guswinto
menjadi sosok yang kini jauh lebih baik.
Seorang
Founding Father Negara kita – Ir.Soekarno
mengemukakan jarkom – JAS MERAH – Jangan Sekali kali melupakan Sejarah.
Ini semua berkenaan dengan apa yang terjadi pada Dedi Guswinto, Reza Guntara
dan Nabila Chintia Putria bahkan para Pageant Freak lainnya. Bahwa boleh saja
berkarya tetapi harus ingat sejarah dan asal muasal. Apa salahnya seorang Dedi Guswinto mengutarakan
niat dan ide nya mengajak Nabila dan Reza jauh hari sebelum pendaftaran dan
seleksi di mulai. Bukan melakukan pemberitahuan setelah kejadian tersebut terjadi. Tak ada ruginya mengabari
via SMS, BBM atau Telepon langsung. Bukan main jalan saja seolah tidak ada
orang orang terkait yang sebenarnya layak di mintai saran dan masukan. Jika pun
alasannya mentok tak ada pilihan lain untuk sosok yang layak di kirim mewakili
Lampung Tengah, apa salahnya bayar Penyiar TV Nasional, atau model – model
Jakarta yang Profesional yang sudah pasti bisa jadi juara, dari pada ‘menikam’
IMKOBAL. Tertawa puas dengan gelar juara tetapi membuat ‘remuk’ rasa orang
orang yang sudah dengan loyal membuat mereka jadi sosok yang lebih baik.
Ternyata Persaudaraan, Persahabatan yang di bina di IMKOBAL bersama Dedi
Guswinto, M.Reza Guntara dan Nabila selama ini hanya di artikan biasa saja.
Hanya kisah lama yang tak ada arti hingga ucapan terima kasih untuk IMKOBAL pun
tak terjadi. Hingga Kota Bandar Lampung dan IMKOBAL menjadi Ayam yang memproduski telur terbaik tetapi Nama tenarnya
di peroleh Lampung Tengah. SELAMAT.
Di
tulis oleh ; Indra Pradya – Sekretaris IMKOBAL.
No comments:
Post a Comment