Monday, June 24, 2013

FILOSOFI TELUR MATA SAPI




Sebagian  besar orang, termasuk saya kerap menyebut ‘Telur Mata Sapi’ untuk sebuah penyajian telur yang di masak dengan system ‘ceplok’, sehingga bagian kuning berada di tengah dan menyerupai bola mata. Tetapi  uniknya, dari perlakukan memasak telur yang  demikian itu justru mendatangkan hal yang tak adil. Telur Mata Sapi. Jelas jelas para Ayam yang bertelur dengan segala daya upaya, mengapa Sapi yang dapat nama.
Nah, berkenaan dengan Telur Mata Sapi tersebutlah, kemudian saya meng-implementasikannya dalam kehidupan yang saya jalani.

Di Provinsi Lampung, ada acara Pemilihan Duta Wisata Daerah – yang di sebut Muli Mekhanai. Di semua bagian Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung bernama sama – Pemilihan Muli Mekhanai. Seyogyanya, Pemilihan ini bertujuan untuk mencari Sumber Daya Manusia Muda yang memiliki Potensi besar dalam memberikan kontribusi aktif bersama sama dengan beragam element untuk mempromosikan, melestarikan segala bentuk Seni, Budaya dan Pariwisata  yang berbasis pada Lingkungan kemasyarakatan dan kegiatan  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Provinsi pun sudah rampung di gelar. Sudah ada jajaran Pemenang yang terpilih. Pemilihan ini juga merupakan penanda puncak dari seluruh Pemilihan Muli Mekhanai di setiap Kabupaten dan Kota yang ada di Lampung. Dan saya termasuk salah satu yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Kota Bandar Lampung. Di Bandar Lampung, ada keterlibatan aktif IMKOBAL dalam system pencarian sosok muda terbaik di Bandar Lampung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung memberikan kewenangan penuh untuk menseleksi pesertda dalam system Audisi, lalu Babak Workshop atau Pembekalan, Babak Semifinalist dan Talent Show hingga penobatan Finalis, Kegiatan dan Karantina Finalist sampai Puncaknya – Malam Grand Final. Seluruh kegiatan tersebut memakan waktu 3 bulan lamanya. Hal itu, di tujukan untuk mencari Sosok Sosok terbaik dari semua yang terbaik yang ada di Kota Bandar Lampung. Tak hanya itu, IMKOBAL dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung terus memberikan arahan, bimbingan pada setiap sosok pasca acara penobatan gelar pemenag berlangsung. Jadi Tak ada kata selesai setelah acara. Pasca Malam Final, setiap sosok akan di berikan  bimbingan untuk menjadi sosok yang jauh lebih baik di kemudian waktu.  Hal ini berkenaan dengan salah satu Misi IMKOBAL untuk menciptakan Sumber Daya Manusia  para remaja Putra dan Putri – Muli dan Mekhanai di Kota Bandar Lampung yang berdaya saing. Dan ini pula yang menjadikan Pemilihan Muli Mekhanai Bandar Lampung berbeda dengan tingkat Kabupaten atau Kota lain di Provinsi Lampung. Adanya system pencarian yang selektif, sesuai dengan standard dan mengacu pada tema pemilihan yang terus meningkat setiap tahunnya. Jadi tak heran jika Sumber Daya Manusia di dalam tubuh IMKOBAL itu sangat teruji bahkan kini, cendrung para Kabupaten atau Kota lain di Lampung mengincar hasil binaan IMKOBAL, baik yang telah lolos Audisi tetapi gagal  tereliminasi di Babak Workshop, para Semifinalist, Finalist, bahkan yang jelas jelas suda menang pun di incar oleh para Agency  untuk kemudian di kirim ke Kabupaten atau Kota di Lampung yang berminat ‘mengadopsi’ hasil binaan IMKOBAL.
Hal ini telah berlangsung sejak lama. Misal, ada beberapa nama yang tahun ini masuk dalam jajaran Finalist Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung lalu tahun ia mewakili Kabupaten lain di ajang Pemilihan Tingkat Provinsi. Hal ini di karenakan tidak adanya standar jelas di setiap Kabupaten tentang kepesertaan. Tak semua Kabupaten cukup ketat berkenaan dengan peserta. Tak semua Kabupaten mengedepankan pemuda pemudi asli Kabupaten tersebut. Bahkan ada banyak kisah kabupaten yang membawa Model  Jakarta yang telah Profesional atau Penyiar Berita televisi Nasional untuk mewakili Kabupatennya. Lantas dimana letak Kepedulian Pemerintah Kabupaten terhadap pengembangan SDM muda di kabupatennya ?, ini semua karena Kabupaten ingin terima beres. Proses Instant berlaku selalu.

Nah, kembali ke ajang Pemilihan Muli Mekhanai tingkat Provinsi yang tahun ini di gelar. Ada hal menarik bahwa Juara 1 Muli Provinsi yang juga bergelar Puteri Pariwisata Indonesia wilayah Lampung tersebut adalah Nabila Chintia Putri – yang merupakan Muli 3 Kota Bandar Lampung 2011, anggota IMKOBAL. Sejak 2011 Nabila memang tidak di kirim oleh Kota Bandar Lampung karena ia memang masih sangat muda dan masih kelas 2 SMA kala itu, sehingga IMKOBAL berketetapan untuk memberikan pelatihan dan pembekalan pada Nabila menjelang usianya cukup syarat Provinsi dan telah lulus SMA nantinya.  Tetapi yang terjadi adalah, tahun ini  - 2013, Nabila yang sedang di persiapkan malah memutuskan mewakili Kabupaten Lampung Tengah ditingkat Provinsi, tak hanya itu, M.Reza Guntara  yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2011 (se-angkatan dengan Nabila) juga mewakili Lampung tengah dan berhasil dengan Gelar Mekhanai 2 Provinsi Lampung 2013.
Adalah Dedi Guswinto – yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2008 dan  bagian dari pengurus IMKOBAL yang melakukan ajakan terhadap Reza dan Nabila (yang notaben nya adalah kekasih Dedi Guswinto), karena tugas Dedi Guswinto pada Dinas Pariwisata Lampung Tengah. Yang kemudian membuat saya dan beberapa rekan di IMKOBAL termasuk Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata geram adalah tidak adanya izin langsung yang Dedi Guswinto lakukan terhadap inisiativenya tersebut. Tidak pernah Dedi meng-konfirmasi langsung pada saya atau Ketua Umum IMKOBAL atau pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung yang memang memiliki teritori terhadap peran aktif Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Dengan alasan bahwa Nabila dan Reza adalah angkatan tahun 2011, tapi bukan berarti Dedi Guswinto bisa dengan mudah begitu saja menarik Reza dan Nabila membela urusan ketugasannya di Lampung Tengah dengan ‘menikam’ IMKOBAL dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung yang selama ini telah ‘mem-poles’ Nabila dan Reza bahkan termasuk Dedi Guswinto secara pribadi.
Dari sisi personal, memang sudah hak leluasa personal dari seorang Reza dan Nabila untuk memilih mau ikut kompetisi atau mewakili Kabupaten mana, tetapi harap di pahami bahwa Reza dan Nabila termasuk Dedi Guswinto termasuk dalam keanggotaan IMKOBAL, sehingga apa salahnya mengabari. Yang terjadi, kabar yang masuk (yang hanya via BBM) terjadi setelah mereka terdaftar sebagai peserta, itupun Nabila dan reza yang mengabari, bukan Dedi Guswinto. Pemberitahuan via BBM terjadi ketika statusnya Nabila dan Reza telah terdaftar sebagai peserta Pemilihan Muli Mekhanai Provinsi Lampung. Bahkan Dedi Guswinto sang pemilik ide tidak pernah memberikan kabar.  Apalah artinya pemberitahuan jika sesuatu hal telah terjadi.  Bagai maling mengaku setelah ia mengambil barang berharga.
Yang harus Dedi Guswinto atau pelaku lain di balik Dedi Guswinto fikirkan adalah bahwa IMKOBAL dan Kota Bandar Lampung punya andil besar dalam proses pencarian sosok terbaik dan pengelolaan SDM menjadi sosok yang lebih baik, sehingga tidak bisa dengan leluasa mengambil begitu saja dan mewakili Lampung Tengah tempat dimana Dedi Guswinto tercatat sebagai PNS. Itu namanya membela diri sendiri karena posisi tugas tetapi menginjak sisi lain yang jelas jelas menaungi Reza dan Nabila dan diri nya sendiri. Profesionalitas kerja bukan berarti berlaku culas dengan melakukan segala cara hingga melupakan tata karma yang harus di ikuti sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Telur Mata Sapi.
Jelas jelas Telur Ayam tapi Sapi dapat Nama. Jelas Jelas Reza Guntara dan Nabila Chintia Putri adalah binaan dari IMKOBAL dan Kota Bandar Lampung, tetapi Lampung Tengah dan agency agency di belakangnya yang dapat nama. IMKOBAL punya andil dalam memberi Reza Guntara pemahaman dan pengetahuan tentang Lagu Klasik Lampung. IMKOBAL menguji Reza secara langsung di panggung resmi agar kemampuan Menyanyi dan penampilannya terasah dan teruji. Terbukti Reza juga di percaya IMKOBAL dalam delegasi World Batik Summit 2012 di Jakarta Convention Centre, Reza juga di utus untuk mewakili Kota Bandar Lampung dalam ajang Lomba Pantun dan Lagu Klasik Lampung se-Provinsi Lampung 2012 dan berhasil meraih Juara Harapan 1. Begitupun dengan Nabila Chintia Putri yang di ketemukan IMKOBAL melalui seleksi Audisi di SMA Negeri 2 di tahun 2011. Gemuk, Pemalu, Bungkuk  plus pesona yang masih perlu asahan.  Nabila juga menjadi utusan IMKOBAL ke Acara Gebyar Pesona Bandar Lampung di Hotel Borobudur tahun 2011, Nabila juga terlibat dalam ajang ajang ciptaan IMKOBAL sehingga terus menerus terasah, baik sebagai Penyanyi, Model ataupun pengisi materi.  Bersama 5 rekan lainnya, Reza dan Nabila pun tergabung dalam group vocal bentukan IMKOBAL – I’M VOICE dengan project menyanyikan lagu Theme Song Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung – Semangat Maju Bersama. Tak berbeda jauh dengan  Dedi Guswinto yang juga Mekhanai 2 Kota Bandar Lampung 2008 yang dahulu tak se-prima kini. Kemampuan membawakan acara – Master of Ceremony seorang Dedi Guswinto terasah melalui debut perdananya di percaya membawakan acara Talent Show dan Grand Final  Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2011 – dengan tidak begitu baik bahkan nyaris ‘melumpuhkan’ acara Grand Final. Tetapi kemudian Dedi Guswinto terus di dapuk untuk menjadi host di acara acara besar IMKOBAL termasuk acara Pentas Seni Budaya Duta Wisata Seluruh Indonesia dalam RAKORNAS 2 ADWINDO – Bandar Lampung Februari 2012. Hingga tak heran jika kini seorang Dedi Guswinto laris order manggung sebagai MC atau Modeling karena asahan IMKOBAL. Bahkan seorang Dedi Guswinto selalu di libatkan dalam kegiatan kegiatan skala Nasional – Utusan Kota Bandar Lampung dalam Gebyar Pesona Bandar Lampung di Hotel Borobudur 2011, Jakarta Fashion Week 2012, dan acara acara positive lainnya yang membuat seorang Dedi Guswinto menjadi sosok yang kini jauh lebih baik.

Seorang Founding Father Negara kita – Ir.Soekarno  mengemukakan jarkom – JAS MERAH – Jangan Sekali kali melupakan Sejarah. Ini semua berkenaan dengan apa yang terjadi pada Dedi Guswinto, Reza Guntara dan Nabila Chintia Putria bahkan para Pageant Freak lainnya. Bahwa boleh saja berkarya tetapi harus ingat sejarah dan asal muasal.  Apa salahnya seorang Dedi Guswinto mengutarakan niat dan ide nya mengajak Nabila dan Reza jauh hari sebelum pendaftaran dan seleksi di mulai. Bukan melakukan pemberitahuan setelah kejadian  tersebut terjadi. Tak ada ruginya mengabari via SMS, BBM atau Telepon langsung. Bukan main jalan saja seolah tidak ada orang orang terkait yang sebenarnya layak di mintai saran dan masukan. Jika pun alasannya mentok tak ada pilihan lain untuk sosok yang layak di kirim mewakili Lampung Tengah, apa salahnya bayar Penyiar TV Nasional, atau model – model Jakarta yang Profesional yang sudah pasti bisa jadi juara, dari pada ‘menikam’ IMKOBAL. Tertawa puas dengan gelar juara tetapi membuat ‘remuk’ rasa orang orang yang sudah dengan loyal membuat mereka jadi sosok yang lebih baik. Ternyata Persaudaraan, Persahabatan yang di bina di IMKOBAL bersama Dedi Guswinto, M.Reza Guntara dan Nabila selama ini hanya di artikan biasa saja. Hanya kisah lama yang tak ada arti hingga ucapan terima kasih untuk IMKOBAL pun tak terjadi. Hingga Kota Bandar Lampung dan IMKOBAL menjadi Ayam yang  memproduski telur terbaik tetapi Nama tenarnya di peroleh Lampung Tengah.  SELAMAT.

Di tulis oleh ; Indra Pradya – Sekretaris IMKOBAL.

No comments:

Post a Comment