Wednesday, May 8, 2013

HASRAT AKSES WiFi



...Tahukah kamu, di jam segini, 23.29, Dalam malam yang hening, jalanan lengang, penjaja makanan berpulang ke kediaman mereka, hanya ada saya dan 2 orang yang masih semangat mematuk signal WiFi di halaman Kantor TELKOM Kota Palangkaraya. Sesekali kami melempar senyum. Sesekali pula saya mengerjipkan mata pada bintang yang seolah mentertawakan perilaku saya yang sama sejak 2 hari lalu tiba di Kota ini. Saya berkata " Bintang, Esok sore aku sudah ada di Bandar Lampung, dan Kau tak kan lihat aku di halaman kantor Telkom ini lagi".

Setidaknya telah 2 malam saya melakukan hal yang sama.
Melangkah pasti dari Hotel (yang tak layak bergelar ‘Hotel’) menuju Kantor TELKOM Kota Palangkaraya. Tentu saya melakukannya dengan penuh semangat. Sama semangatnya seseorang pulang dari kantor menuju kediaman nyamannya. Saya pun begitu.  Beberapa saat setelah tahu bahwa Hotel yang saya diami tak memiliki fasilitas WiFi, saya segera mencari cara bagaimana saya bisa mengakses jariangan internet, yang  menurut saya – sama pentingnya dengan Makan Pagi. Hahahah. Beruntung, seorang pekerja di Hotel dimana saya tinggal selama 3 hari kedepan mengabarkan bahwa jaringan internet bisa di eproleh secara gratis di Halaman kantor TELKOM Palangkaraya, tapi …. Berlakunya hanya ketika malam tiba. Karena Jaringan di siang hari tak menentu dan memepengaruhi jalannya signal. Tentu saja saya tak mudah percara dengan penjelasan pekerja hotel tersebut. Saya segera mencobanya ketika siang hari setelah jam makan siang berlalu. Dan benar ada perkataan si bapak paruh tua yang tadi berkata. Alhasil saya harus menunda keinginan saya berselancar di dunia maya yang gemerlap di siang hari.
Ketika malam tiba. Setelah makan malam bersama team usai. Saya bergegas menuju halam kantor TELKOM yang hanya berjarak 50 meter dari Hotel dimana saya menginap. Dengan wajah berseri dan pasti saya segera membuka laptop jadul saya (yang penting belinya dari hasil keringat sendiri), dan langsung saya nyalakan. Tapi ternyata melaksanakan akses internet tak semudah yang sering saya lakukan. Saya harus melakukan log in dahulu dengan cara registrasi pada kantor Telkom, padahal hari sudah malam dan kantor Telkomnya entu sudah tutup. Ada beberapa jaringan WiFi tetapi tak bisa di akses dengan mudah. Setelah saya bertanya pada beberapa orang yang juga melakukan pengaksesan WiFi di halam Kantor TELKOM tersebut, ternyata saya – jika pengguna produk Telkomsel bisa melakukan akses dengan melakukan registrasi via Hanphone, memasukkan beberapa kode perintah dan nantinya akan mendapat user name dan password yang kemudian bisa saya masukkan untuk log in akses WiFi. Hhhmm….Sampai disini, tentu saya tak menyerah. Saya pun segera menghubungi istri saya yang juga pengguna karti Simpati dan AS untuk 2 buah ponselnya. Al hasil malam itu saya dapat gratis 3 jam dengan melakukan registrasi di 3 nomor HP Telkomsel yang berbeda. (akal akalan buaya) hahahha…. Jadilah saya bisa mengirim email dan jadwal ke rekan di Bandar Lampung yang sedang mengurusi proses rangkaian kegiatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2013.

Itu tentang WiFi, betapa akses untuk eksisdan tahu banyak hal dari dunia maya sangat memacu semnagat saya berlipat lipat. Meski harus berhadapan mesra dengan angin malam karena harus rela lesehan di halaman kantor TELKOM Kota Palangkaraya, saya juga harus senang hati melakukan registrasi dan kemudian me-log in user name dan password untuk kemudian mendapat 1 jam jatah pelayaran di dunia digital yang modern.

Saya jadi teringat ketika dulu saya di tugaskan di pelosok Aceh dan juga di Pedalaman Pekanbaru tatkala bergabung dengan LAPENKOP. Saya pernah merasakan hasrat untuk berselancar di internet tetapi terkendala dengan akses yang tak mudah dan harus berusaha dahulu. Terkadang saya berfikir bahwa keperluan akses internet kini sudah sama dengan keperluan  manusia akan makanan. Bagi beberapa pihak tentu internet adalah media dimana bisa mendapatkan banyak hal untuk menunjang pekerjaannya. Saya bisa bayangkan apa yang terjadi jika tak dapat mengirim email untuk hal hal yang urgent, atau tidak bisa membaca kiriman email dari rekan kerja untuk sebuah keputusan yag mendesak. Setiap penugasan keluar kota, meski sebenarnya tak perlu membawa serta Laptop – karena tugas saya tak jauh jauh dari menyanyi atau ngMC, tapi saya selalu membawa serta Laptop Jadul saya bernama ‘LURIK’. Laptop yang kata orang sudah ketinggalan era ini bagi saya adalah kumpulan dari ide ide di kepala yang terkadang selalu siap saya ‘Ledakkan’ ketika waktunya tiba.hahahhahah.

No comments:

Post a Comment