Saturday, November 3, 2012

CUKUP.!!! (TAK KAN TERULANG LAGI)

Tahapan recovery terjadi lagi. Terakhir terjadi sekitar 4 tahun lalu. Ini bermula dari hilangnya Handpone Blackberry saya di tempat umum. Yang kemudian berimbas pada penyalahgunaan account beberapa Social Media yang sangat mudah di akses di Handphone Blackberry saya tanpa perlu me-log-in ulang password. Ini memang keteledoran saya. Saya pula lah yang bisa jadi sangat percaya dengan banyak pihak termasuk orang asing yang tidak begitu saya kenal sehingga membiarkan begitu saja barang yang cukup vital bagi kegiatan sehari hari tergeletak di tempat umum dan kemudian raip entah siapa yang bisa di tuduh, karena tak ada bukti pendukung dan tak juga terlihat jelas oleh kesaksian mata. Kemudian, merebaklah penggunaan Social Media – Twitter atas nama saya, account pribadi saya dengan mengutip beberapa perbincangan yang cukup pribadi sebelumnya. Saya memang suka muda terbuka dengan beberapa pihak yang menurut saya bisa di percaya. Padahal tidak semua orang pantas di percaya karena belum pula terbukti apakah sosok mereka bisa di percaya. Bermula dari pembicaraan ringan akan sebuah hal hingga menjurus pada hal hal significant yang kemudian di salah artikan dan di terjemahkan ke dalam bahasa provokasi. Ujungnya, Account twitter jadi bahan bombardier banyak pihak. Untung dapat di selamatkan. Rekan saya yang lain menyelematkan account Facebook. Sedangkan account Twitter sedang terus dalam proses pemulihan melalui jariangan utama (begitu kata rekan saya yang ahli teknologi jaringan). Terlepas dari itu semua. Saya kemudian menyadari bahwa saya kini bukan lah pribadi yang bisa di anggap sepele. Bisa jadi apa yang telah saya lakukan selama ini bisa mendatangkan dampak buruk bagi banyak pihak. Bisa jadi ucapan sepele saya di kala obrolan senggang bisa di jadikan ajang pemanfaatan kalimat dan untaian kata atas nama saya. Atau bisa jadi pula bahwa tidak ada lagi bahan yang bisa di perdebatkan selain bermuara pada diri saya sendiri yang bisa jadi sebagai korban dari pemutarbalikan fakta dan penyebaran berita yang tak kunjung ada benarnya. Entahlah. Saya kini masih mengevaluasi diri. Bisa jadi orang yang saya percaya tak bisa lagi di percaya seutuhnya. Bagi saya, memberi kepercayaan itu bisa dengan mudah. Semudah ketika orang bilang ia atau tidak. Semudah ketika orang tersenyum baik dan sebenarnya kepada saya dan saya sesegera mungkin membalasnya. Tapi tidak semua orang bisa di percaya. Dan saya kini benar benar menyadarinya. Setelah beragam kisah menghampiri jalan hidup ini, saya meyakini tak semua orang baik di depan saya benar benar baik di belakang saya. Tak semua orang yang mendukung saya benar benar sepenuhnya mendukung. Bisa jadi mereka adalah cikal bakal dari komplotan yang menjatuhkan saya. Tak perlu saya pertanyakan motif di balik itu semua. Karena saya sudah bosan mengurai banyak kemungkinan. Sama dengan kebosanan saya berwajah manis pada pribadi pribadi yang sebanarnya tak layak di beri wajah manis. Setidaknya, memasuki November 2012, saya memetik banyak pelajaran. Tak semua teman bisa di percaya. Bahkan yang telah saya anggap saudara pun bisa menusuk hingga ke jantung terdalam dan menumpahkan segala isi perut ke permukaan. Jahatnya ia, tak perlu saya ceritakan. Termasuk mampu bersenang senang di atas ketidakberdayaan saya. Mampu berfoya foya di atas keterbatasan dan kealphaan atas hak hak dari kewajiban yang telah saya tunaikan. Terima Kasih atas semuanya. Ini pembelajaran berharga bagi saya. Dan saya tak akan terjerembab untuk rencana busuk ia selanjutnya.

No comments:

Post a Comment