Tuesday, October 9, 2012

SI BODOH MATEMATIKA

“…Saya Bodoh untuk hal Matematika …” Begitulah kiranya pernyataan yang selalu saya ucapkan pada tiap orang yang bertanya tentang hitung hitungan pada saya. Saya tidak pernah memungkiri, jika saya memang bodoh untuk urusan hitung hitungan matematika. Matematika yang saya maksud adalah perkalian, penjumlahan rumit hingga pada rumus rumus yang menurut saya memusingkan kepala – bagi saya , seperti ; pangkat kosinus, kotangen, pangkat X – Y, pangkat kuadrat, dan sebagainya. Semakin banyak bertemu hitungan, semakin tak bergairahlah saya akan hal tersebut. Seingat saya. Ketidaktertarikan saya pada Matematika ketika pertama kali saya tidak menyukai metode mengajar guru matematika saya di SMP dahulu. Kala itu – bagi saya, baik cara mengajar maupun tampilan fisik guru matematika tidaklah senyaman menatap sosok guru Bahasa Inggris, Sejarah, IPS atau bahkan guru Kesenian yang selalu berparas dan penampilan menarik bak bintang Televisi. Begitulah kiranya saya kemudian meng-enyahkan keingintahuan saya akan banyak hal yang berhubungan dengan Matematika, begitu pula dengan pelajaran sejenis Matematika layaknya Fisika, Kimia dan lain sebagainya yang memulai semua hal dengan hitungan dan rumus rumus. Saya juga akan selalu ingat ketika Mama di panggil oleh Wali Kelas SMA dan mengadukan kenakalan saya yang kerap keluar kelas dan ‘nongkrong’ di kantin tiap pelajaran Matematika dimulai. Dan ketika Mama men-konfirmasi pada saya, dengan terang saya menjelaskan bahwa saya tidak terlalu menyukai pelajaran matematika tetapi lebih menyukai pelajaran lain seperti ; sejarah, IPS , bahasa inggris dan kesenian. Lambat laun, saya bisa membuktikan , meski bodoh dalam hal matematika tapi saya punya deretan prestasi di pelajaran lain. Bahkan seingat saya selama saya duduk di SMK Swasta Gajah Mada saya menyumbangkan lebih kurang 15 Piala dari beragam lomba yang menggunakan kemampuan saya berkomunikasi dan juga menyanyi. Kecerdasan seseorang tidak hanya di ukur dan di lihat dari kemampuan Matematika nya saja – setidaknya begitu saya men-definisikannya. Kecerdasan seseorang dengan orang lain itu berbeda dan tentu memiliki keunikan tersendiri. Dan saya, meski Bodoh di bidang matematika, saya punya kemampuan baik di bidang hafalan dan kesenian. Hingga kini pun jiwa seni dalam diri saya jauh lebih besar dari apapun. Bahkan saya selalu mentreatmen diri saya dengan banyak hal bernuansa seni agar terus dapat banyak hal yang kelak akan men-inspirasi diri. Bagi pembaca yang punya kelemahan tidak pandai di bidang matematika, jangan khawatir. Kembangkan diri kalian di bidang lain yang mampu membuat diri anda jauh lebih baik. Toh seseorang sukses tidak perlu menguasai banyak hal. Lihat Michael Jordan yang hanya handal di Bola Basket tapi tidak di Sepak Bola atau Tata Boga. Dan lihatlah David Beckham yang hanya piawai di Lapangan Hijau – Sepak Bola ketimbang di dunia renang atau menyanyi. Jadi Tekuni saja satu hal yang merupakan minat dan hasrat terbesar kita dan terus menerus kembangkan. Maka kita akan jadi sosok yang istimewa.

3 comments:

  1. ane jga gk bsa matematika,tpi kemampuan ane menonjol di bidang inggris,ips,prakarya,dan terutama hafalan seperti bahasa indo dan pkn,tdinya saya kira saya memang bodoh,tpi stlh membaca teks anda sy termotivasi,terima kasih

    ReplyDelete
  2. dari sd nyampe sekarang SMA . Saya tidak bisa mengerjakan matematika. Awalnya saya sedih karena malu . Tetapi saya menerima kenyataan.

    ReplyDelete