Thursday, March 3, 2011

TUGAS DADAKAN KE TIGA PULAU.


Rabu, 2 Maret 2011.

Keindahan Pulau Tangkil 


Semestinya, hari ini akan jadi hari sibuk yang saya jalani dengan beragam jadwal pekerjaan yang telah di susun sejak semalam sebelum tidur.
Tapi semuanya Buyar.!! Benar benar buyar..!!
PAIKA, S.E., M.M.  - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung


Tiba – tiba, pak Kadis, sang Boss di tempat kerja ku, memerintahkan untuk turun lapangan, meninjau langsung lokasi atau object object pariwisata yang memiliki potensi  yang selama ini bisa jadi belum terekspose dengan maksimal.
Awalnya , tugas ini sangatlah membebani, mengingat rencana kegiatan seharian yang  telah tersusun baik dan rapih harus gagal.  Tapi di lain pihak, tugas ini juga memberi saya kesempatan untuk mengetahui secara langsung object pariwisata menarik lainnya di Bandar Lampung yang selama ini belum saya ketahui.  Selain itu bisa menjadi saran belajar saya sebagai staff pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung.
Tanpa berlama – lama, perjalanan ini pula langsung  terlaksana, setelah berkoordinasi dengan banyak bidang di kantor.  Al hasil berangkatlah tim pemantauan secara langsung sebanyak 10 orang, dan saya juga sempat mengajak Saddam – sang photographer yang sudah beberapa minggu ini saya kenal.  Dengan harapan, Saddam bisa membantu saya dalam mengambil gambar object pariwisata yang kami kunjungi dari sisi diri seorang Saddam.

Tim Survey, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Badnar Lampung


Rute yang kami lalui di awali dengan mengunjungi Gudang Lelang, Teluk Betung,  untung kami datang sekitar pukul 10.00, mengingat Gudang Lelang adalah tempat pasar ikan di tengah kota Bandar lampung yang sangat padat ketika sore hingga maghrib menjelang.  Tentu suasana penjualan ikan  dan transaksi jual beli lainnya berlangsung ramai disini.  Dari Gudang Lelang kami menaiki perahui nelayan yang sangat sederhana.
Meski sempat mengalami  sedikit kendala, berupa hambatan tali yang mengikat pada pemacu kendali perahu.  Tujuan pertama kami adalah mendatangi Pulau Pasaran. 

Meninjau Pengerajin Pengolahan Hasil Laut di Pulau Pasaran



Pulau Pasaran adalah tempat dimana home industries pengolahan ikan asin, teri, cumi asin dan olahan hasil laut lainnya ada disini.  Suasana   sibuk para nelayan dan ibu ibu yang dengan tekun memajang ikan – ikan teri di bawah terik matahari.  Kami juga melihat bagaimana proses pengasinan ikan dan cumi cumi tersebut dilakukan.  Ternyata  pengolahan nya di lakukan diatas perahu perahu yang telah di tata sedemikian tupa hingga memungkinkan untuk mengolah Ikan dan Sea food tersebut menjadi asin bersama Garam yang di tambahkan.
Setelah melakukan survey langsung dan sempat berbincang dengan masyarakat sekitar, kami meninggalkan Pulau Pasaran untuk  menuju Pulau Tangkil yang merupakan tujuan selanjutnya.  


Selama menuju pulau Tangkil, kami dapat menikmati pemandangan sepanjang Pesisir Teluk Lampung yang sangat mempesona.  Ada banyak bangunan nun jauh dari posisi dimana kami berada yang sangat menarik untuk di simak.  Kami pula sempat melalui Pulau Kubur,- sebuah pulau yang tak berpenghuni, tapi hanya kuburan kuburan keramat di dalamnya. Pulau Kubbur tampak lengang dan jaraknya tak begitu jauh dari Pantai Mutun yang ada di seberang dari pulau Kubur tersebut.



Pukul 12.15 kami tiba di pulau Tangkil yang sangat asri dan tampak lengang. 
Di pulau ini kami langsung melihat tempat sekitar termasuk tugas saya yang harus merekam seluruh hal yang menarik di setiap sudit di Pulau Tangkil.  Putih dan halus nya pasir di sekitar Pulau Tangkil menjadi sensasi tersendiri ketika berjalan menyusuri pulau kecil yang sepi tersebut.  Kami pula sempat menikmati santap siang bersama yang telah kami bawa sebelumnya.
Pukul 15.10. saya dan rombongan meninggalkan Pulau Tangkil dengan sejuta kesan dan rencana untuk menyusun program promosi beberapa object yang baru saja kami kunjungi.



No comments:

Post a Comment