Thursday, February 28, 2013

PERTAMBAHAN USIA DALAM AJANG MTQ KE 44 TINGKAT KOTA BANDAR LAMPUNG 2013



Lantunan kalam ilahi menggema menggetarkan raga. Tak terkecuali saya. Terlebih Malam itu adalah Hari Kelahiran saya.

24 Februari 2013, selain hari ulang tahun saya, juga menjadi moment pelaksanaan Pembukaan MTQ ke 44 tingkat Kota Bandar Lampung tahun 2013.

Thursday, February 7, 2013

FEBRUARI INI




Selamat Datang Februari.

Bulan Kelahiran ku.

Ada banyak yang saya persiapkan menjelang eprtambahan usia dan pengurangan kesempatan hidup di dunia.

Masih berkutat dengan beragam dunia yang mewarnai diri saya.

Masih menyibukkan diri dengan bidang bidang yang membuat saya berpusat dan tercurah segala kekuatan dan kekayaan hati untuk selalu di lakoni.

Awal Februari lalu ada pelajaran berharga yang saya petik dari sebuah gelaran akbar di Jakarta. Kebetulan Sisca Indah pratiwi – Muli 1 Kota Bandar Lampung 2012 – terpilih mewakili Provinsi Lampung menuju ajang Pemilihan Puteri Indonesai 2012-2013. Belum berhasil meraih gelar memang, Tapi ada rangkaian hikmah yang bisa di petik dari panjangnya usaha dan do’a yang tertuang dalam usaha besar tersebut.
Saya memaklumi jika saja ada banyak masukan berharga dan bahkan yang tidak berharga bagai sampah. Ada banyak saran dan kritik yang membangun diantara banyaknya saran dan kritik negative yang hanya sekedar bicara. Sosok sosok yang penting sangat banyak di antara sosok sosok yang tidak begitu penting. Ada orang orang hebat yang berkenan memberikan bantuan secara langsung tapi ada pula orang orang hebat yang hanya sekedar bicara, beropini lalu menghilang bagai lempar batu sembunyi tangan. Ketika sesuatu terjadi, orang orang bisa dengan cepat bicara, berargument seolah dirinya lah yang paling bisa. Tapi kenyataannya ketika sebuah keberhasilan di raih, sosok sosok hebat muncul mengakui kehebatannya agar di dengar dunia.

Hahaha…begitulah kiranya gambaran jelas akan sebuah dukungan yang bisa di ungkap atas sebuah peristiwa.

Kini, menjelang hari lahir, saya hanya mau menikmati setiap langkah dari hari hari ini dengan banyak berdo’a, bersyukur dan selalu bersyukur. Mensyukuri atas apa yang telah saya peroleh dan saya miliki. Mensyukuri setiap helaan nafas dan detak jantung dengan syukur yang tak pernah terhingga dan tak bisa di gambarkan oleh untaian apapun. Syukur yang selalu saya panjatkan sama dengan rasa diam yang saya bawa setiap saat bersama orang orang yang tidak begitu tepat. Ketika saya merasa ada ketidaknyamanan atau kepalsuan, saya hanya melakukan aksi Diam. Diam lebih baik dari pada bergumam tak jelas dan menghabiskan energy.
Dunia Indra masihlah akan selalu sama. Memuat banyak cerita dan daya hayal imaji yang tak pernah tertanggap oleh benak siapapun. Terkadang saya bisa berubah buas, bisa pula berubah jadi diam. Sependiam batu karang di lautan lepas. Saya pula berkenan menjadi pelaku sebuah pertunjukan tetapi di lain waktu saya hanya damai menjadi penonton, menikmati pertunjukan dan bertepuk tangan ala kadar nya di akhir pertunjukan. Sama dengan ketika saya menyaksikan pertunjukkan orang orang hebat di pementasan palu dan penuh tipu. Tentu saya menikmatinya sebagai sebuah ceremonial, tetapi kemudian saya lekas lekas melupakan setelah keluar dari ruangan dan menggantinya dengan usapan air wudhu.

Beruntung saya bisa melakoni segalanya. Terlepas apa yang telah terjadi. Tak begitu saya fikirkan. Bagi saya terkadang semua orang tak perlu di dekati. Sama dengan jenis makanan yang banyak variasi tapi tak semua bisa di nikmati. Terkadang hanya perlu di tonton dan di lihat saja.

Dan… Februari ini saya masih bersemangat ennyelesaikan beragam tugas dan beban kerja yang saya emban. Sesekali saya berujar, …”jangan sampai saya mendapat kado ‘Ingin di Gampar’ oleh atasan seperti Ulang Tahun saya Tahun lalu. Yang itu tak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup.