Sunday, March 20, 2011

AKU DAN LAMPUNG DALAM ADWINDO

.......Tak ada Batasan dalam belajar ......


Begitulah kiranya sepenggal kalimat yang selalu menginspirasi saya dalam mengarungi beragam hal di hidup ini. Banyak persoalan yang kerap membuat saya tak mengerti dan akhirnya menuntut saya untuk terus mampu memahaminya dengan beragam sudut pandang yang berbeda, mengingat ada banyak pihak yang tentu saja punya banyak persepsi dalam sebuah pemikiran.

Foto Bersama seluruh Delegasi dari beragam Provinsi


11 Maret 2011 lalu, saya berkesempatan untuk belajar banyak dari pihak - pihak yang telah jauh lebih dulu berkiprah dalam hal yang sangat positive.  Beberapa individu dari beragam Provinsi bergabung di sebuah Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) ke 2,  Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO), Denpasar, 11 - 13 Maret 2011.  Ini kesempatan emas buat saya bisa bertemu dengan sosok terbaik utusan tiap provinsi di Negeri ini.  Individu yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk maju melebihi  usia sebaya mereka, sangatlah memotivasi dan membuka mata saya bahwa ada beragam keunikan dan potensi besar di luar jendela dari rumah tinggal yang selama ini saya tempati. Delegasi yang hadir diantaranya dari ; Jakarta, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Kalimbantan Barat, Jambi, Semarang, dan Bali.

Sebuah perhelatan besar melibatkan banyak aspek dan keinginnan kemudian menjadikan rapat Koordinasi tersebut sangatlah bergengsi.  Rakornas yang di gelar di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali tersebut membahas beragam permasalahan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup berorganisasi dan berkarya yang selama ini di naungi oleh beragam individu kreatif.  Saya  - mewakili Provinsi Lampung secara keseluruhan juga mendapat tempat instimewa karena di perkenankan berbicara banyak hal di forum besar tersebut untuk mempromosikan potensi daerah Provinsi Lampung secara genaral dan  bahkan bisa membawa nama IMKOBAL (Ikatan Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung) -  ke forum diskusi ADWINDO.  Al Hasil IMKOBAl di terima dengan baik bahkan sambutan hangat terjadi ketika diskusi berlangsung dengan cukup intens.  Sehingga tercipta transfer ilmu dan pengalaman yang baik antar Provinsi.

Pemaparan  Slide IMKOBAL pada forum RAKORNAS ADWINDO ke 2


Semua adalah apresiasi yang sangat berharga.  bagaimana persaudaraaan itu menjadi sebuah pembuktian dari jiwa jiwa muda yang semabgat yang menjadi  bagian dari harapan bangsa kelak.  Bahkan sebagai sebuah sanjungan,  Provinsi Lampung - Melalui IMKOBAL, akan menjadi Tuan Rumah pada perhelatan akbar RAKORNAS ADWINDO ke 3 pada tahun 2012 nanti. Ahamdulilah,  Ini bisa jadi prestasi bagi IMKOBAL dan juga bisa jadi ajang  pembuktian tingkat Nasional yang harus bisa membawa nama baik Provinsi Lampung secara Keseluruhan. AMIN.

Thursday, March 3, 2011

TUGAS DADAKAN KE TIGA PULAU.


Rabu, 2 Maret 2011.

Keindahan Pulau Tangkil 


Semestinya, hari ini akan jadi hari sibuk yang saya jalani dengan beragam jadwal pekerjaan yang telah di susun sejak semalam sebelum tidur.
Tapi semuanya Buyar.!! Benar benar buyar..!!
PAIKA, S.E., M.M.  - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung


Tiba – tiba, pak Kadis, sang Boss di tempat kerja ku, memerintahkan untuk turun lapangan, meninjau langsung lokasi atau object object pariwisata yang memiliki potensi  yang selama ini bisa jadi belum terekspose dengan maksimal.
Awalnya , tugas ini sangatlah membebani, mengingat rencana kegiatan seharian yang  telah tersusun baik dan rapih harus gagal.  Tapi di lain pihak, tugas ini juga memberi saya kesempatan untuk mengetahui secara langsung object pariwisata menarik lainnya di Bandar Lampung yang selama ini belum saya ketahui.  Selain itu bisa menjadi saran belajar saya sebagai staff pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung.
Tanpa berlama – lama, perjalanan ini pula langsung  terlaksana, setelah berkoordinasi dengan banyak bidang di kantor.  Al hasil berangkatlah tim pemantauan secara langsung sebanyak 10 orang, dan saya juga sempat mengajak Saddam – sang photographer yang sudah beberapa minggu ini saya kenal.  Dengan harapan, Saddam bisa membantu saya dalam mengambil gambar object pariwisata yang kami kunjungi dari sisi diri seorang Saddam.

Tim Survey, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Badnar Lampung


Rute yang kami lalui di awali dengan mengunjungi Gudang Lelang, Teluk Betung,  untung kami datang sekitar pukul 10.00, mengingat Gudang Lelang adalah tempat pasar ikan di tengah kota Bandar lampung yang sangat padat ketika sore hingga maghrib menjelang.  Tentu suasana penjualan ikan  dan transaksi jual beli lainnya berlangsung ramai disini.  Dari Gudang Lelang kami menaiki perahui nelayan yang sangat sederhana.
Meski sempat mengalami  sedikit kendala, berupa hambatan tali yang mengikat pada pemacu kendali perahu.  Tujuan pertama kami adalah mendatangi Pulau Pasaran. 

Meninjau Pengerajin Pengolahan Hasil Laut di Pulau Pasaran



Pulau Pasaran adalah tempat dimana home industries pengolahan ikan asin, teri, cumi asin dan olahan hasil laut lainnya ada disini.  Suasana   sibuk para nelayan dan ibu ibu yang dengan tekun memajang ikan – ikan teri di bawah terik matahari.  Kami juga melihat bagaimana proses pengasinan ikan dan cumi cumi tersebut dilakukan.  Ternyata  pengolahan nya di lakukan diatas perahu perahu yang telah di tata sedemikian tupa hingga memungkinkan untuk mengolah Ikan dan Sea food tersebut menjadi asin bersama Garam yang di tambahkan.
Setelah melakukan survey langsung dan sempat berbincang dengan masyarakat sekitar, kami meninggalkan Pulau Pasaran untuk  menuju Pulau Tangkil yang merupakan tujuan selanjutnya.  


Selama menuju pulau Tangkil, kami dapat menikmati pemandangan sepanjang Pesisir Teluk Lampung yang sangat mempesona.  Ada banyak bangunan nun jauh dari posisi dimana kami berada yang sangat menarik untuk di simak.  Kami pula sempat melalui Pulau Kubur,- sebuah pulau yang tak berpenghuni, tapi hanya kuburan kuburan keramat di dalamnya. Pulau Kubbur tampak lengang dan jaraknya tak begitu jauh dari Pantai Mutun yang ada di seberang dari pulau Kubur tersebut.



Pukul 12.15 kami tiba di pulau Tangkil yang sangat asri dan tampak lengang. 
Di pulau ini kami langsung melihat tempat sekitar termasuk tugas saya yang harus merekam seluruh hal yang menarik di setiap sudit di Pulau Tangkil.  Putih dan halus nya pasir di sekitar Pulau Tangkil menjadi sensasi tersendiri ketika berjalan menyusuri pulau kecil yang sepi tersebut.  Kami pula sempat menikmati santap siang bersama yang telah kami bawa sebelumnya.
Pukul 15.10. saya dan rombongan meninggalkan Pulau Tangkil dengan sejuta kesan dan rencana untuk menyusun program promosi beberapa object yang baru saja kami kunjungi.